foto: parayasa.com
Parayasa Parung Panjang adalah salah satu hunian murah meriah dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang dikembangkan oleh Perum Perumnas.
Bahkan pusat transportasi publik nantinya akan dibangun di dalam lingkungan perumahan yakni berupa Stasiun KRL, dimana pihak pengembang dalam hal ini akan menjalin kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia.
KRL Commuter Line memang jadi pilihan favorit banyak orang terutama mereka yang tinggal di daerah pinggiran seperrti Bogor namun bekerja di Jakarta.
Untuk saat ini pilihan stasiun terdekat adalah Stasiun Parung Panjang yang melayani rute ke Tanahabang. Stasiun ini bisa dijangkau dalam 19 menit, dan 30 menit ke Stasiun Cilejit.
Lalu dari sini Anda juga bisa dengan mudah ke kawasan populer seperti BSD dan Bintaro dengan berkendara selama 30 menit, dan butuh 40 menit ke Gading Serpong serta 45 menit menuju Tanahabang.
Dengan konsep TOD, penghuni diharapkan mulai beralih pada kendaraan umum alih-alih menggunakan kendaraan pribadi.
Lagipula dengan naik kereta misalnya, selain bisa lebih hemat ongkos, tentunya juga bisa hemat tenaga tanpa perlu berkendara sendiri, dan yang jelas bebas macet.
Anjuran untuk mengurangi penggunaan pribadi dan beralih ke transportasi publik ini yang jelas adalah untuk mengurangi kemacetan dan mengurangi dampak polusi yang sangat merusak lingkungan dan kesehatan kita.
Dengan kemudahan dimana jarak tempuh dari hunian ke pusat transportasi publik tidak terlalu jauh, maka diharapkan banyak orang yang akan semakin termotivasi untuk menggunakan transportasi umum.
foto: wikipedia
Tentunya konsep TOD tak hanya sebatas akses ke stasiun kereta saja, tapi juga bisa properti yang dekat ke terminal, bandara dan yang lainnya.
Namun di Parayasa Parung Panjang tak hanya infrastruktur dan akses yang memadai, tapi fasilitasnya juga dibuat selengkap mungkin untuk memanjakan para penghuni perumahan.
Misalnya fasilitas sosial berupa pusat rekreasi seperti Waterboom Madagaskar dan Theme Park. Untuk pusat perbelanjaannya ada Pasar Modern Sentraland, ditambah dengan pusat kesehatan.
Keunggulan konsep TOD dan fasilitas yang menarik seperti di atas bisa Anda dapatkan dengan harga yang relatif murah.
Awalnya Perumahan Parayasa Parung Panjang memang hanya diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan disediakan dalam jumlah unit yang terbatas. Tapi kemudian pengembang membuka cluster untuk umum dengan jumlah kurang lebih 500 unit saja.
Kalau Anda tertarik, bisa coba cek harganya di www.99.co/id, dimana beberapa pilihan menariknya adalah yang berluas 27 m2 dan dibanderol senilai Rp299 juta saja.
Lalu ada pula rumah seluas 36 m2 yang ditawarkan dengan harga Rp350 juta, sementara yang luasnya 45 m2 memiliki nilai Rp489 juta.
Semua unit di sini memiliki 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan carport untuk 1 unit kendaraan.
foto: parayasa.com
Tingginya antusiasme masyarakat terhadap Perumahan Parayasa Parung Panjang membuka kemungkinan bahwa pengembang akan menambah jumlah hunian lagi ke depannya.
Saat ini lahan yang dikembangkan baru sekitar 70 hektar, dan bisa saja bertambah menjadi 2 kali lipatnya.
- Perum Perumnas sendiri seperti yang diketahui adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang properti khususnya perumahan.
Dalam perjalanannya, pengembang satu ini berkomitmen untuk mengembangkan rumah yang terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
Termasuk ikut berkontribusi dalam menyediakan rumah subsidi, sebagai bagian dari program pemerintah yang sudah berjalan cukup sukses dalam beberapa tahun belakangan.
Dipilihnya lokasi pengembangan kawasan pemukiman di Parung Panjang ini juga bukannya tanpa alasan.
Karena sekarang memiliki hunian di daerah penyangga Jakarta seperti Tangerang, Depok, Bekasi dan tentunya Bogor, dinilai jadi pilihan yang paling realistis, mengingat lahan di Jakarta yang makin terbatas dan harga properti di sana yang sudah selangit.
Seiring dengan itu, ketersediaan infrastruktur dan transportasi publik yang memadai juga berperan penting.
Mulai dari keberadaan jalan tol yang turut mempersingkat jarak tempuh antardaerah. Lalu pilihan transportasi publik seperti KRL Commuter Line yang bisa mempersingkat waktu tempuh dari dan menuju Jakarta.
Bahkan kini pilihan LRT dan MRT yang sudah mulai beroperasi di Jakarta dinilai bisa pula berimbas positif pada perkembangan daerah di sekitarnya.
Ya, perkembangan Jakarta sebagai kota metropolitan tak bisa dipungkiri juga berpengaruh baik pada kemajuan daerah di sekitarnya.
Karena itu, jangan heran jika sejumlah kawasan penyangga ini juga mengalami kemajuan yang cukup pesat.
Dan beberapa alasan di atas jadi alasan yang makin memperkuat keinginan banyak orang untuk memilih bergeser ke daerah pinggiran.
Salah satunya ke Parung Panjang yang berada di Kabupaten Bogor.
Meski masuk ke daerah Bogor, menariknya kawasan ini juga berbatasan langsung dengan Serpong, salah satu daerah di kecamatan di Tangerang Selatan yang mengalami kemajuan pesat, karena menjadi lokasi kota mandiri terbesar yaitu BSD City.
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa perkembangan Parung Panjang sama halnya dengan daerah lain, tidak luput dari ketersediaan infrastruktur dan tranportasi memadai, ditambah dengan berbagai fasilitas sosial.
Bahkan Parung Panjang dinilai sebagai salah satu wilayah yang masuk dalam kategori sunrise property, karena merupakan kawasan baru yang terus berkembang.
Karena itu tak heran jika daerah ini dinilai memiliki potensi yang menjanjikan bagi para pengembang. Sehingga banyak yang membangun proyek huniannya di sini.
Dan bahkan diprediksi dalam beberapa tahun mendatang, Parung Panjang akan jadi salah satu daerah domisili favorit di kawasan Jabodetabek.
Jadi, kenapa tidak membeli hunian murah meriah di Parayasa Parung Panjang dari sekarang?